cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Forum Arkeologi
Published by Balai Arkeologi Bali
ISSN : 08543232     EISSN : 25276832     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Forum Arkeologi Journal as a media for disseminating various information related to culture in the past, based on the results of archaeological research and cultural scientific studies. Forum Arkeologi Journal is a scientific journal published by Balai Arkeologi Bali since 1988. Forum Arkeologi Journal published twice a year. Each article published in Forum Arkeologi reviewed by at least two peer-reviewers who have the competence and appropriate field of expertise. Editorial received writings of archaeological research, history, ethnography, anthropology, and other supporting science related to human and culture. Forum Arkeologi is accredited as national scientific journal number 772 / AU1 / P2MI-LIPI / 08 / 2017. Starting at the end of 2016, Forum Arkeologi begins to use electronic journal systems following technological and information developments and facilitate reader access.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "VOLUME 27, NOMOR 2, AGUSTUS 2014" : 11 Documents clear
PERWUJUDAN KONSEP KERAJAAN SURGA PADA PUSAT KOTA KERAJAAN DI BALI I Nyoman Widya Paramadhyaksa
Forum Arkeologi VOLUME 27, NOMOR 2, AGUSTUS 2014
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2766.527 KB) | DOI: 10.24832/fa.v27i2.73

Abstract

This paper describes the application of kingdom of heaven concept in the centers of kingdom capitals in Bali. The study applies rationalism paradigm placing illustrative conception of the governance of kingdom capitals as a main concept serving as guidance in studying layout forms of the capitals. Research objects are some kingdom capitals selected by means of purposive sampling techniques. The study was focused on several aspects of the royal city, such as its form and layout of the main architectural elements of the city, position of the king, royal temple concept, and layout of the kingdom area in a macro level. The data were collected in two main ways, namely library research and field observations. The findings show that basically the capitals layout is an imaginary picture of the layout and governance in kingdom of heaven in the Hindus point of view, characterized by the presence of equivalence between the two, such as central axis in the center of the kingdom, conceptual equivalence between kings figure and Indra as the king of heaven, and synergistic relationship between kings residence and the existence of royal temple built nearby.Penelitian ini menjabarkan tentang gambaran wujud penerapan konsep kerajaan surga pada pusat-pusat kota kerajaan di Bali. Kajian ini menerapkan paradigma penelitian rasionalistik yang menempatkan konsepsi ilustratif tata pemerintahan Kerajaan Surga sebagai suatu konsep utama yang menjadi panduan untuk mencermati tata ruang ibukota-ibukota kerajaan di Bali. Objek kajian penelitian adalah beberapa pusat kota kerajaan di Bali yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Kajian difokuskan pada beberapa aspek kota kerajaan, seperti wujud dan tata letak elemen-elemen arsitektural utama kota, kedudukan raja, konsep pura kerajaan, dan tata ruang wilayah kerajaan secara makro. Data dikumpulkan dengan dua cara utama, yaitu studi kepustakaan dan observasi lapangan. Hasil temuan menunjukkan bahwa pada dasarnya tata ruang pusat kota kerajaan di Bali merupakan representasi dari gambaran imajiner tata ruang dan tata pemerintahan kerajaan surga yang dikenal dalam pandangan Hindu. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa bukti kesetaraan antara keduanya, seperti sumbu pusat wilayah kerajaan di pusat kota, kesetaraan konseptual sosok raja penguasa wilayah dengan Dewa Indra sebagai raja surga, dan relasi yang sinergis puri kediaman raja dengan eksistensi pura kerajaan yang dibangun di dekatnya.
KEARIFAN EKOLOGIS KAMPUNG MEGALITIK RINDI PRAIYAWANG, SUMBA TIMUR I Made Geria
Forum Arkeologi VOLUME 27, NOMOR 2, AGUSTUS 2014
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2587.43 KB) | DOI: 10.24832/fa.v27i2.69

Abstract

Rindi Praiyawang Site is the oldest traditional village in East Sumba which is rich in megalithic remains, such as stone tomb and menhir or penji. Characteristic of this megalithic site is the ancestor worship which still continues until today. This study aims to reveal the site of Rindi Praiyawang from the environmental aspect of view. The methods applied were library research, observation, and interview, while the analysis was done by inductive reasoning through descriptive explanation. This village space regulation has linear pattern which function sacred and profane. Stone tomb and menhirs are regarded as sacred megalithic remains for worshipping their ancestors. Until now, people of Rindi still maintain the tradition of ancestor worship, preserving nature and their environment in spite of modernization attack.Situs Rindi Praiyawang adalah sebuah perkampungan adat tertua di Sumba Timur yang kaya akan tinggalan megalitik, seperti kubur-kubur batu dan menhir atau penji. Ciri khas megalitik di situs ini, ialah pemujaan leluhur yang masih berlanjut hingga sekarang. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap Situs Rindi Praiyawang dari aspek pandang lingkungannya. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaaan, observasi, dan wawancara, sedangkan tahap analisis dilakukan dengan penalaran induktif melalui upaya deskriptif-ekspalanatif. Tata ruang perkampungan ini memiliki pola linier yang berfungsi sakral dan profan. Kubur batu dan menhir merupakan tinggalan megalitik yang sangat disakralkan dalam upaya penghormatan terhadap leluhur. Sampai saat ini masyarakat rindi masih tetap mempertahankan tradisi pemujaan leluhur, menjaga alam dan lingkungannya meskipun di tengah serangan modernisasi.
TEMUAN STRUKTUR DI SITUS AIMOLI KABUPATEN ALOR, NUSA TENGGARA TIMUR I Wayan Suantika
Forum Arkeologi VOLUME 27, NOMOR 2, AGUSTUS 2014
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3101.63 KB) | DOI: 10.24832/fa.v27i2.70

Abstract

The finding of structure in Aimoli, Alor is archaeologically important. This research aims to determine the form, function, role, and the cause of the structure damage. Methods that applied are excavation, survey, and interview. The data analysis consists of morphology analysis, technical analysis, style analysis, and comparative analysis. The finding of building components, namely pedestal stone, round and elliptical stone, etc. This structure is considered as part of sacred building. This structure experienced destruction that was caused by geographical condition, less quality material, and limited knowledge of technology.Temuan struktur bangunan di Aimoli, Alor secara arkeologis sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk, fungsi, dan peran struktur, serta penyebab kerusakannya. Metode yang dipergunakan adalah ekskavasi, survei, dan wawancara. Analisis yang dipakai adalah analisis morfologi, teknik, gaya, dan komparatif terhadap temuan struktur bangunan di Aimoli. Beberapa bentuk batuan komponen bangunan, yaitu batu lapik, batu berbentuk lingkaran, batu berbentuk elips, dan lainnya. Struktur tersebut merupakan bagian dari bangunan keagamaan. Struktur mengalami kerusakan yang disebabkan oleh kondisi geografis, kualitas bahan yang kurang baik, dan penguasaan teknologi yang terbatas.
PENGARUH PERADABAN MAJAPAHIT DI KABUPATEN BIMA DAN DOMPU Sukawati Susetyo
Forum Arkeologi VOLUME 27, NOMOR 2, AGUSTUS 2014
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6325.07 KB) | DOI: 10.24832/fa.v27i2.71

Abstract

Majapahit civilization characterized by archaeological remains such as temple, relief, and statuettes which have distinctive characteristic. Relief stories which was popular at that time were Panji and Garudeya. This research aims to know the influence of Majapahit in Bima and Dompu, based on tangible and intangible remains. Data were collected through literature study, survey, and interview. Decorative patterns of Garudeya, Bima, and lotus petals were regarded to have relation with Majapahit Kingdom. Bima and Dompu people assume that Bima related to Gajah Mada. They believe the myth that Gajah Mada came from Bima, which became one of immaterial culture remains. Some vocabularies in Bima Language resemble Javanese. This research concludes that there is only a little resemblance of Majapahits influence, caused by the strong tradition which has been held by the people since ncuhi era.Peradaban Majapahit dicirikan oleh tinggalan arkeologi berupa bangunan candi, relief, dan arca yang mempunyai ciri khusus Majapahit. Relief cerita yang populer pada masa itu misalnya relief cerita Paji dan cerita Garudeya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peradaban Majapahit di Kabupaten Bima dan Dompu baik pada tinggalan budaya material maupun immaterial. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, survei, dan wawancara. Beberapa artefak di Bima yang mendapat pengaruh Majapahit adalah ragam hias bentuk relief Garudeya, relief tokoh Bima, dan relief kelopak teratai. Dalam masyarakat Bima dan Dompu, tokoh Bima dikaitkan dengan Gajah Mada. Tinggalan budaya tak benda yang ditemukan berupa mitos tokoh Gajah Mada yang dianggap berasal dari Bima dan Dompu. Dalam Bahasa Bima, terdapat beberapa kosakata yang mirip dengan Bahasa Jawa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengaruh Majapahit di Bima dan Dompu sangat sedikit atau tidak terlalu melekat yang disebabkan karena masyarakat Bima sangat kuat dalam menerapkan adat yang ada sejak masa ncuhi.
STRATEGI SUBSISTENSI DI SITUS GUA GEDE NUSA PENIDA PADA MASA PRASEJARAH Ati Rati Hidayah
Forum Arkeologi VOLUME 27, NOMOR 2, AGUSTUS 2014
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3156.126 KB) | DOI: 10.24832/fa.v27i2.67

Abstract

Gua Gede is one of the prehistoric cave sites on the island of Nusa Penida. Availability of water sources associated with the character of the island which is a karst region. Many natural resources that provided food allowed it to be habitable caves. The purpose of this research is to determine the subsistence strategies of Gua Gede dwellers based on artifacts and ecofact found. The methods used are literature study, excavation, observation, and contextual analysis. The results of this research are artifacts such as stone tools, bone tools, tools of shells, ecofact form of shells and animal bones. Gua Gede dwellers utilized natural resources in the surrounding environment to create tools for hunting and gathering food.Gua Gede merupakan salah satu situs prasejarah di Pulau Nusa Penida. Ketersediaan sumber air berkaitan dengan karakter pulau ini merupakan kawasan karst. Potensi sumberdaya alam yang banyak menyediakan sumber makanan memungkinkan gua ini untuk dihuni. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi subsistensi manusia penghuni Situs Gua Gede berdasarkan artefak dan ekofak yang ditemukan. Metode yang digunakan adalah studi pustaka, ekskavasi, observasi, dan analisis kontekstual. Hasil dari penelitian ini adalah artefak berupa alat batu, alat tulang, alat dari cangkang kerang, ekofak berupa cangkang kerang, dan tulang binatang. Manusia penghuni Gua Gede Nusa Penida memanfaatkan sumber daya alam di sekitar lingkungannya untuk membuat alat berburu dan mengumpulkan makanan.
HARMONI SUMBERDAYA ARKEOLOGI DAN HIDROLOGI PETANG: IDENTIFIKASI SEBARAN TINGGALAN ARKEOLOGI DAN SUMBER MATA AIR I Putu Yuda Haribuana
Forum Arkeologi VOLUME 27, NOMOR 2, AGUSTUS 2014
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4623.881 KB) | DOI: 10.24832/fa.v27i2.72

Abstract

Water is one of the primary needs in life. Petang subdistrict of Badung regency, especially the northern plateau region is dominated by hills and forests as a water catchment areas. The research aims to identify the distribution of archaeological remains and springs located in this region. Survey method and observation carried out to find the water source and distribution of archaeological remains. The research done also from interviews and literature study. Data were analyzed with qualitative, contextual, and comparative reduction methods. Water sources and archaeological remains are located mostly along the watershed, shaped as petirthaan, ponds, dikes and channels. The spring has a ritual and profane function.Air merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan. Wilayah Kecamatan Petang didominasi oleh perbukitan dan hamparan hutan sekaligus sebagai daerah tangkapan air. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran tinggalan arkeologi dan sumber mata air yang terdapat di wilayah ini. Metode survei dan observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran sebaran sumber mata air dan tinggalan arkeologi. Selain itu dilakukan juga wawancara dan studi pustaka. Data dianalisis dengan metode kualitatif, kontekstual, reduksi, dan komparatif. Sumber mata air dan tinggalan arkeologi sebagian besar terletak di sepanjang daerah aliran sungai. Mata air tersebut memiliki fungsi ritual dan profan.
KERAMIK SITUS SO LANGGODU, DOMPU: INDIKASI PERMUKIMAN MASA LALU A.A. Gde Bagus
Forum Arkeologi VOLUME 27, NOMOR 2, AGUSTUS 2014
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2529.904 KB) | DOI: 10.24832/fa.v27i2.68

Abstract

The landform of So Langgodu Site is valley, surrounded by hills, rich in water sources so that the land is fertile. Settlement has existed since prehistoric era until the next period. The finding of ceramics in So Langgodu is important because it could reveal the social, cultural and economic life of the past. This study aims to reveal the function and role of the ceramics related to the settlement and trade. The methods used in this research are literature study, observation, and interviews. The data were analyzed using descriptive-qualitative approach. The ceramic fragments found in this research consists of plate, bowl, tube, and jar. All of the ceramic fragments originated from China. The presence of ceramics in So Langgodu is an indication of activity in past settlement and could not be separated from trading activity, obtained by exchanging or purchasing from foreign traders.Bentukan lahan Situs So Langgodu berupa lembah yang dikelilingi perbukitan dan memiliki sumber air melimpah sehingga tanahnya subur dan dimanfaatkan sebagai permukiman sejak masa prasejarah sampai masa berikutnya. Temuan keramik di Situs So Langgodu penting karena dapat mengungkap kehidupan sosial budaya dan ekonomi masa lalu. Tujuannya untuk mengungkap fungsi dan peran temuan keramik terkait permukiman dan perdagangan. Metode yang digunakan adalah kepustakaan, observasi, wawancara. Data dianalisis secara deskriptifkualitatif. Keramik yang ditemukan berupa pecahan piring, mangkuk, cepuk, dan buli-buli, serta temuan arkeologi lain. Semua temuan keramik berasal dari Cina. Kehadiran keramik di Situs So Langgodu merupakan sisa aktivitas permukiman dan terkait dengan perdagangan melalui pertukaran atau pembelian dengan pedagang asing.
BACK COVER FORUM ARKEOLOGI VOL. 27 NO. 2 AGUSTUS 2014 Forum Arkeologi
Forum Arkeologi VOLUME 27, NOMOR 2, AGUSTUS 2014
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.855 KB) | DOI: 10.24832/fa.v27i2.477

Abstract

PREFACE FORUM ARKEOLOGI VOL. 27 NO. 2 AGUSTUS 2014 Forum Arkeologi
Forum Arkeologi VOLUME 27, NOMOR 2, AGUSTUS 2014
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3887.669 KB) | DOI: 10.24832/fa.v27i2.478

Abstract

COVER FORUM ARKEOLOGI VOL. 27 NO. 2 AGUSTUS 2014 Forum Arkeologi
Forum Arkeologi VOLUME 27, NOMOR 2, AGUSTUS 2014
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.644 KB) | DOI: 10.24832/fa.v27i2.475

Abstract

Page 1 of 2 | Total Record : 11


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue VOLUME 34, NOMOR 2, OKTOBER 2021 VOLUME 34, NOMOR 1, APRIL 2021 VOLUME 33, NOMOR 2, OKTOBER 2020 VOLUME 33, NOMOR 1, April, 2020 VOLUME 32, NOMOR 2, OKTOBER, 2019 VOLUME 32, NOMOR 1, APRIL, 2019 VOLUME 31, NOMOR 2, OKTOBER, 2018 VOLUME 31, NOMOR 1, APRIL 2018 VOLUME 30, NOMOR 2, OKTOBER 2017 VOLUME 30, NOMOR 1, APRIL 2017 VOLUME 29, NOMOR 3, NOVEMBER 2016 VOLUME 29, NOMOR 2, AGUSTUS 2016 VOLUME 29, NOMOR 1, APRIL 2016 VOLUME 28, NOMOR 3, NOVEMBER 2015 VOLUME 28, NO 3, NOVEMBER 2015 VOLUME 28, NOMOR 2, AGUSTUS 2015 VOLUME 28, NOMOR 1, APRIL 2015 VOLUME 27, NOMOR 3, NOVEMBER 2014 VOLUME 27, NOMOR 2, AGUSTUS 2014 VOLUME 27, NOMOR 1, APRIL 2014 VOLUME 26, NOMOR 3, NOVEMBER 2013 VOLUME 26, NOMOR 2, AGUSTUS 2013 VOLUME 26, NOMOR 1, APRIL 2013 VOLUME 25, NOMOR 3, NOVEMBER 2012 VOLUME 25, NOMOR 2, AGUSTUS 2012 VOLUME 25, NOMOR 1, APRIL 2012 VOLUME 25, NO 1, APRIL 2012 VOLUME 24, NOMOR 3, NOVEMBER 2011 VOLUME 24, NOMOR 2, AGUSTUS 2011 VOLUME 24, NOMOR 1, APRIL 2011 VOLUME 23, NOMOR 3, NOVEMBER 2010 VOLUME 23, NOMOR 2, AGUSTUS 2010 VOLUME 23, NOMOR 1, APRIL 2010 VOLUME 22, NOMOR 1, MEI 2009 VOLUME 21, NOMOR 3, OKTOBER 2008 VOLUME 21, NOMOR 2, JULI 2008 VOLUME 21, NOMOR 1, MEI 2008 VOLUME 20, NOMOR 1, MEI 2007 VOLUME 19, NOMOR 2, OKTOBER 2006 VOLUME 19, NOMOR 1, MEI 2006 VOLUME 17, NOMOR 1, JUNI 2004 VOLUME 16, NOMOR 3, SEPTEMBER 2003 VOLUME 16, NOMOR 2, JUNI 2003 VOLUME 15, NOMOR 2, SEPTEMBER 2002 VOLUME 15, NOMOR 1, JUNI 2002 VOLUME 14, NOMOR 1, JULI 2001 VOLUME 13, NOMOR 2, NOVEMBER 2000 VOLUME 13, NOMOR 1, JUNI 2000 VOLUME 11, NOMOR 2, DESEMBER 1999 VOLUME 11, NOMOR 2, DESEMBER 1998 VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 1998 VOLUME 10, NOMOR 2, NOVEMBER 1997 VOLUME 10, NOMOR 1, JUNI 1997 VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 1996 VOLUME 8, NOMOR 2, MARET 1995 VOLUME 6, NOMOR 2, SEPTEMBER 1993 VOLUME 6, NOMOR 1, MARET 1993 VOLUME 2, NOMOR 2, FEBRUARI 1990 VOLUME 2, NOMOR 1, FEBRUARI 1989 More Issue